Sabtu, 23 Februari 2013

BERBAGAI TEKNIK PRANAYAMA

by

Pranayama berasal dari kata Prana dan Yama. Prana artinya kehidupan/ energi/ napas. Yama/ Ayama artinya pengendalian, mengembangkan, memanjangkan. Jadi Pranayama artinya memanjangkan kehidupan atau pengendalian energi/ napas.
Dalam berlatih hatha yoga, maka kita berlatih melakukan pernapasan penuh (pernapasan dalam) yang biasa disebut dengan Dhirga Swasam. Dhirga Swasam merupakan gabungan dari tiga langkah dalam bernapas, sebagai berikut :
Napas Clavicular : napas-pendek-bahu
Napas Intercostal : napas-sedang-dada
Napas Abdominal : napas-dalam-diafragma
Dhirga Swasam dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru, menenangkan pikiran dan menimbulkan kejernihan batin, kedamaian pikiran, merelekkan otot-otot tubuh, menyegarkan sel-sel dan organ-organ dalam tubuh, membersihkan racun dalam tubuh dan menambah vitalitas.
Dalam kehidupan sehari-hari (pernapasan biasa) adalah pernapasan pendek, cepat dan lebih banyak mempergunakan otot dada, hanya menggunakan paru-paru bagian atas dan tengah saja. Sedangkan paru-paru bagian bawah tidak aktif yang mengakibatkan paru-paru bagian bawah ini akan terisisi oleh udara yang “tergenang dan busuk” dan berakibat menurunnya vitalitas paru-paru karena kurangnya suplai oksigen ke paru-paru. Paru-paru bagian bawah ini akan menjadi tempat bersarangnya sumber penyakit dan infeksi.
Bagaimanakah kita bernapas ?
Ketika kita bernapas (menghirup udara). Oksigen melalui batang tenggorokan akan masuk ke kantung-kantung udara (alveoli) yang terdapat di dalam paru-paru. Alvioli diselimuti oleh jaringan pembuluh darah. Oksigen yang masuk ke alveoli akan masuk ke dalam pembuluh darah dan mengikat sel darah merah, sel darah merah yang kaya akan oksigen ini mengalir ke seluruh tubuh dan otak. Racun dalam aliran darah yang berbentuk karbon dioksida (CO2) akan bergerak kearah yang berlawanan dan dikeluarkan pada saat menghembuskan napas.
Paru-paru dan diafragma akan mengembang ketika kita menarik napas dan menekan ke bawah, ketika kita menghembuskan napas diafragma akan mengempis dan menekan keatas. Dengan gerakkan naik turunnya diafragma ini terjadilah pemijatan terhadap organ-organ dalam tubuh, hal tersebut memberikan efek detoksifikasi pada organ-organ dalam.
Manfaat dari pernapasan/ pranayama dalam yoga
  1. Menambah vitalitas, dengan melakukan pernapasan dalam, maka paru-paru akan mendapat banyak oksigen, oksigen ini akan mengalir ke setiap sel tubuh. Tanpa asupan oksigen yang cukup maka jaringan dan organ-organ tubuh akan kekurangan energi vitalitasnya (prana) dan akan cepat mati.
  2. Memijat jantung, saat melakukan pernapasan secara teratur jantung akan menerima pijatan yang menguntungkan, membuka sumbatan-sumbatan, memperlancar aliran darah ke jantung dan akan meringankan kerja jantung. Secara perlahan akan dapat memperbaiki atau bahkan mengobati banyak penyakit jantung.
  3. Membersihkan racun dalam tubuh, saat menarik napas, diafragma menekan kebawah yang akan memberikan rangsangan pada gerak peristaltik dari usus untuk membersihkan sisa-sisa makanan, mencegah terjadinya sembelit, membersihkan lemak, cairan dan gas yang berlebihan.
  4. Menenangkan pikiran, saat mempraktekkan pernapasan dalam secara teratur dan sadar (berkonsentrasi), maka gelombang frekuensi amplitudo “Medan Energi Bio-elektik” dalam tubuh akan pelan dan teratur, hal ini menunjang aktivitas sel dan organ tubuh menjadi singkron dan merangsang pengeluaran anti body yang bekerja untuk melawan berbagai macam penyakit serta merangsang pengeluaran hormon seperti melatonin, endorfin, epinefrin dan lainnya yang bermanfaat untuk menenangkan saraf dan pikiran.
Berbagai teknik pernapasan dalam hatha yoga antara lain:
  1. Napas Ujjayi (Pernapasan tenggorokan/ napas mendesir).
    Teknik: Tutup sebagian tenggorokan, sehingga ketika menarik dan hembuskan napas melalui hidung dengan mulut tertutup, udara akan masuk melintasi batang tenggorokan yang sempit dan udara ini akan menggetarkan pita suara bagian belakang, ketika menghembuskan napas ini akan menciptakan bunyi desiran. Pernapasan ini diterapkan dalam melakukan yoga dan bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas paru-paru dalam menampung oksigen yang diserap oleh pembuluh darah, meningkatkan vitalitas, membantu menenangkan pikiran, mengendalikan emosi dan memberikan ketenangan mental
  2. Napas Brahmari (Pernapasan lebah/ napas mendengung).
    Teknik: Dengan mulut tertutup tarik napas melalui hidung, lalu bergumamlah sambil menghembuskan napas sepanjang mungkin. Pergunakan otot perut untuk membantu mengendalikan kestabilan napas saat menghembuskan napas. Pernapasan ini membantu membersihkan dan menguatkan sistem pernapasan dan pikiran, meningkatkan semangat, memberikan efek yang menenangkan pada tubuh.
  3. Napas Shimbasana (Pernapasan singa/melegakan tenggorokan).
    Teknik: Duduk ditopang dengan tumit kaki, punggung tegak, telapak tangan di atas paha. Tarik napas dalam-dalam lalu hembuskan napas dengan mulut dibuka lebar serta lidah dijulurkan keluar, pandangan mata diarahkan ke titik antara dua alis dan regangkan jari-jari tangan diatas lutut. Teknik ini melakukan peregangan pada wajah dan lengan, bermanfaat untuk melegakan tenggorokan yang sakit serta penyakit pernapasan lainnya.
  4. Napas Sitali (Pernapasan lidah/ napan yang mendinginkan).
    Teknik: Saat menarik napas, julurkan lidah dan lipat kedua sisi lidah membentuk tabung (udara yang masuk akan terasa dingin melalui lidah), saat menghembuskan napas turunkan dagu, tutupkan mulut, letakkan ujung lidah dibelakang gigi dan hembuskan napas melalui hidung. Pernapasan ini memberikan efek mendinginkan tubuh, sangat baik dilakukuan pada cuaca panas, menenangkan saraf.
  5. Napas Sitkari (Pernapasan gigi/ napas yang mendinginkan).
    Teknik: Saat menarik napas lebarkan kedua bibir seperti sedang tersenyum, ambil napas melalui celah gigi, hembuskan napas melalui hidung. Teknik pernapasan ini sebagai alternatif dari Sitali apabila tidak dapat melakukan menggulungkan lidah.
  6. Napas Anuloma Viloma (Pernapasan hidung alternatif).
    Teknik: Angkat lengan kanan, tekuk jari telunjuk dan jari tengah, tutupkan lubang hidung sebelah kanan dengan ibu jari, tarik napas melalui lubang hidung sebelah kiri, tahan napas sejenak tutup kedua lubang hidung, lalu bukakan kedua lubang hidung dan hembuskan napas. Lakukan bergantian. Pernapasan ini membantu menyeimbangkan fungsi otak sebelah kiri dan kanan, menemangkan sistem saraf dan pikiran.
  7. Napas Kapalabhati (Pernapasan berkilau/menghembus kuat).
    Teknik: Tarik napas dengan perut lalu cepat hembuskan dengan kuat. Dalam napas ini yang bekerja hanya otot perut (diafragma). Pernapasan ini bermanfaat untuk meredakan stres, membersihkan pikiran dari emosi negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar