Senin, 29 Oktober 2012

Filosofi Tokoh Semar




Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangankirinya kebelakang. Maknanya : "Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal". Sedang tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak serta sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik".

Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel =keteguhan jiwa.
Rambut semar "kuncung" (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi.
Semar barjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak manusiaperwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ), yang maha pengasih serta penyayang umat".Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia), agar memayuhayuning bawono : menegakan keadilan dan kebenaran di bumi.

Ciri sosok semar adalah
1. Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua
2. Semar tertawannya selalu diakhiri nada tangisan
3. Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa
4. Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok
5. Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasehatnya
Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhanyang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknyakebudayaan Hindu, Budha dan Islam di tanah Jawa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas, dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa.

Semar (pralambang ngelmu gaib) - kasampurnaning pati.Gambar kaligrafi jawa tersebut bermakna :Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur-kamurkan Mardikaartinya "merdekanya jiwa dan sukma", maksudnya dalam keadaan tidak dijajah olehhawa nafsu dan keduniawian, agar dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa. Manusia jawa yang sejati dalam membersihkan jiwa (ora kebanda ingkadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu) artinya : "dalam mengujibudi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat mengendalikan dan mengarahkanhawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan hidup

Minggu, 28 Oktober 2012

Mantra Panca Sembah

SEMBAH PERTAMA, sembah tanpa sarana sebagai pembuka
Mantra:
Om atma tatwatma suddhamam swaha
SEMBAH KEDUA, sembah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wase manifestasinya sebagai Sang Hyang Aditya (matahari)
Mantra:
Om aditya sya param jyoti
Rakta teja namo stute
Sweta pangkaja madyasta
Bhaskara ya namo stute
Om rang ring sah parama cintya yenamah swaha
SEMBAH KETIGA, sembah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wase manifestasinya sebagai Ista Dewata (Dewa yang berstana di tempat melakukan pemujaan)
Mantra:
Om nama dewa adhi sthanaya
Sarwa wiapi wai siwa ya
Padmasana eka pratisthaya
Adhanareswaraya namah swaha
(Tambahkan mantra berikut jika muspa pada Hari Raya Saraswati)
Om brahma putri maha dewi
Bramanyam brahma wandhini
Saraswati sayadnyanam
Pradnyana ya saraswati
Om saraswati dipata ya namah swaha
(Tambahkan mantra berikut juka muspa di Pura Kayangan Jagat)
Om brahma wisnu iswara dewam
Jiwat manam tri lokanam
Sarwa jagat prastiyanam
Sawra roga wisnu cirtam
(Tambahkan mantra berikut jika muspa di Pura Dalem/Mrajapati)
Om ang brahma prajapati sresta
Swayem bhu paradham guru
Patmayoni catur watra
Brahma skayem unceyate
Om rang ring syah parama cintya ye namah swaha
SEMBAH KEEMPAT, sembah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wase manifestasinya sebagai dewa pemberi anugerah.
Mantra:
Om anugraha mano hara
Dewa data nugrahaka
Archanam sarwa pujanam
Namah sarwa nugrahaka
Om dewa dewi maha sidhi
Yajnanga nirmalatmaka
Laksmi sidhis ca dirgahayu
Nirwigenha sukha werdhis ca
Om sryam bhawantu
Shukham bhawantu
Purnham bhwantu
Om ksama sampurna ya namah swaha
SEMBAH KELIMA, sembah tanpa sarana sebagai penutup
Mantra:
Om dewa suksma parama cintya ya namah swaha
Om shanti, shanti, shanti, om

Upacara Purnama

Om, Swastyastu

Upacara Purnama adalah pemujaan terhadap dewa Chandra dan merupakan hari suci bagi umat Hindu di Bali, Upacara Purnama ini bermakna memohon berkah dan karunia dari Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) yang telah menerangi dunia beserta isinya. Sesuai dengan namanya pelaksaan Upacara ini berlangsung saat bulan Purnama yaitu jatuh setiap malam bulan penuh (Sukla Paksa), dan hari suci ini dirayakan setiap 15 hari sekali.

Pada upacara Purnama ini umat Hindu di Bali melakukan sembahyang dan melakukan permohonan kepada Sang Hyang Chandra agar dapat melebur kotoran dosa/mala yang pernah dilakukan baik sengaja maupun tidak di sengaja, agar kembali bersih jiwa dan pikiran seperti sedia kala.
Di saat Purnamadi yakini oleh umat Hindu di Bali adalah hari baik untuk melakukan menyucikan dirinya lahir batin karena hari purnama ini bertepatan dengan Sang Hyang Candraberyoga/bersemedhi memohonkan pengampunan dan peleburan dosa kepada Hyang Widhi(Tuhan Yang Maha Esa).
Sebelum melaksanakan upacara, bersembahyang dan mengadakan puji syukur kehadapan Hyang Widhi atas anugrah yang diberikanNya, sebaiknya juga jangan lupa melakukan pembersihan diri dengan air atau tirtha.

Kebersihan lahir batin adalah salah satu ujud keimanan, kebersihan secara lahir dan batin sangatlah penting, pada badan yang bersih tidak akan ada kotoran yang melekat, dalam jiwa yang bersih akan timbul pikiran yang bersih, dengan perkataan dan perbuatan yang baik/bersih pasti akan mendapat ganjaran yang baik juga. Kebersihan hati juga adalah satu hal yang pokok dan  sangat penting, terutama saat memohon pada berkah dan anugrah kepada Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa).
Dari apa yang lihat, didengar dan lakukan penyucian diri atau kebersihan diri mempunyai peran penting dalam kehidupan untuk mencapai keselarasan, baik itu untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan maupun di hadapan Tuhan. Dengan  kebersihan diri, kita akan diberikan jalan kemudahan menuju kebahagian, jadi mari kita jaga dan pelihara terutama kebersihan hati dan pikiran, karena dengan itu semua hidup kita akan terasa lebih bermakna, baik mata di dunia maupun di hadapan sang Pencipta.
Berbagai macam kegiatan pelaksaan upacara yang di lakukan oleh Umat Hindu di Bali, dan salah satu nya adalah upacara Purnama, bagi anda yang ingin menyaksikan upacara ini dan ingin lebih memahami arti penyucian diri atau kebersihan diri yang hakiki, sebaiknya anda datang ke Bali.
 Om, shanti,Shanti, Shanti, Om

Di Balik Hari Suci Purnama

bulan













Om Swastyastu
Landasan Sastra Hari Suci Purnama
Sungguh merupakan suatu keberuntungan bahwasanya umat Hindu banyak mempunyai hari-hari suci dan tempat-tempat suci. Hal ini menandakan bahwa potensi untuk memuja ke arah perbaikan karakter dan budi pekerti selalu ada. Karena tempat-tempat suci lebih banyak mengandung energi vibrasi kebaikan, aura kedamaian dan ketenangan. Jika hati dan pikiran sedang sumpek atau diliputi oleh angkara murka maka seseorang dianjurkan untuk mengunjungi tempat-tempat suci tersebut.
Pumama merupakan hari suci bagi umat Hindu, yang harus disucikan dan dirayakan untuk memohon waranugraha dari Hyang Widhi. Pada hari Purnama adalah payogaan Sanghyang Chandra sementara pada hari Tilem adalah payogaan Sanghyang Surya. Kedua-duanya sebagai kekuatan dan sinar suci Hyang Widhi dalam manifestasiNya berfungsi sebagai pelebur segala mala (kekotoran) yang ada di dunia. Di dalam Sundarigama, ada disebutkan sebagai berikut :
“Muah ana we utama parersikan nira Sanghyang Rwa Bhineda, makadi, sanghyang surya candra, atita tunggal we ika Purnama mwang Tilem. Yan Purnama Sanghyang Wulan ayoga, yan ring Tilem Sanghyang Surya ayoga ring sumana ika, para purahita kabeh tekeng wang sakawangannga sayogya ahening-hening jnana, ngaturang wangi-wangi, canang biasa ring sarwa Dewa pala keuannya rin Sanggar, Parhyangan, matirtha gocara puspa wangi”.
Ada hari-hari yang utama penyelenggaraan upacara persembahyangan yang sejak dahulu sama nilai keutamaannya yaitu pada hari Purnama dan Tilem. Pada hari Purnama, bertepatan dengan Sanghyang Candra beryoga dan pada hari Tilem, bertepatan dengan saat Sanghyang Surya beryoga memohonkan keselamatan dunia kehadapan Hyang Widhi Wasa. Pada hari suci yang demikian itu sudah seyogyanya para rohaniawan dan semua umat manusia menyucikan dirinya lahir bathin dengan melakukan upacara persembahyangan di Sanggar-sanggar atau Parhyangan-parhyangan dan menghaturkan yadnya kehadapan Hyang Widhi.
Lebih lanjut, di dalam Clokantara disebutkan juga sebagai berikut :
"Kalingannya, yan Purnama Tilem kala Sang Sadhujana menghanaken punyadhana tunggal mulih sepuluh ika de Bhatara”.
Bila pada hari Purnama atau Tilem umat manusia menghaturkan upakara yadnya dan persembahyangan kehadapan Hyang Widhi, dari nilai satu aturan (bhakti) yang dipersembahkan itu akan mendapat imbalan anugrah bernilai sepuluh dari Hyang Widhi.
Demikianlah hari Purnama itu yang merupakan hari suci yang harus dirayakan oleh umat Hindu untuk memohon waranugra berupa keselamatan dan kesucian lahir bathin. Pada hari Purnama hendaknya mengadakan upacara-upacara persembahyangan dengan rangkaiannya berupa upakara yadnya sebagai salah satu aspek daripada pengamalan ajaran agama.
Hari Purnama jatuh setiap bulan penuh (Sukla Paksa), sedangkan Tilem jatuh setiap bulan mati (Krsna Paksa). Baik Purnama maupun Tilem datangnya setiap 30 atau 29 hari sekali.
Mitologi Gerhana Bulan
Kisah ini terjadi ketika para Raksasa dan para Dewa bekerja sama mengaduk lautan susu untuk mencari “ Tirtha Amertha “ atau Tirtha Kamandalu. Konon siapa saja yang meminum Tirtha itu maka dia akan abadi (tidak bisa mati ). Maka setelah tirtha itu didapatkan kemudian dibagi rata. Tugas untuk membagi Tirtha itu tidak lain adalah Dewa Wisnu yang menyamar menjadi gadis cantik, lemah gemulai. Dalam kesepakatan diatur bahwa para Dewa duduk di barisan depan sedangkan para Raksasa di barisan belakang. Kemudian ada raksasa yang bernama “ Kala Rahu “ yang menyusup di barisan para Dewa, dengan cara merubah wujudnya menjadi Dewa. Namun penyamarannya ini segera diketahui oleh Dewa Chandra / Bulan. Maka ketika tiba giliran raksasa Kala Rahu mendapatkan “ Tirtha Keabadian “. Disitulah Dewa Candra berteriak “ Dia bukan Dewa, dia adalah raksasa Kala Rahu “ namun sayang Tirtha tersebut sudah terlanjur diminum. Maka tak ayal lagi Cakra Dewa Wisnu menebas leher Sang Kala Rahu. Tetapi karena lehernya sudah tersentuh oleh Tirtha Keabadian sehingga tidak bisa mati, wajahnya tetap abadi dan melayang-layang di angkasa, sedangkan tubuhnya mati karena belum sempat tersentuh oleh Tirtha Kamandalu. Sejak saat itu dendamnya terhadap Dewa Bulan tak pernah putus-putus. Dia selalu mengincar dan menelan Dewa Chandra pada waktu Purnama. Tapi karena tubuhnya tidak ada maka sang rembulan muncul kembali ke permukaan. Begitulah setiap Sang Kala Rahu menelan Dewa Bulan, terjadilah gerhana.
Bulan yang terang benderang kemudian berubah menjadi gelap-gulita, itu disebut dengan gerhana bulan. Tanda -tanda alam seperti ini sering dihubung-hubungkan akan terjadinya peristiwa di bumi. Misalnya beberapa hari atau beberapa minggu di daerah tertentu terjadi bencana alam, wabah penyakit, keributan atau bentrok antar masa dan sebagainya. Untuk menggantisipasi hal tersebut, orang-orang yang bijaksana, orang-orang wikan, para sesepuh, para rohaniawan dan yang mengetahui seluk-beluk kejadian tanda-tanda alam, biasanya sepakat melakukan yoga semadhi dan mendoakan agar bumi ini terhindar dari bencana.
Gerhana juga diidentikan dengan seseorang yang tadinya riang gembira, bersuka ria, bersika cita, tiba-tiba berubah murung sedih, karena ada salah satu anggota keluarga yang meninggal atau tertimpa musibah. Orang yang demikian dikatakan hatinya diiputi oleh gerhana. Tradisi di Bali jika terjadi gerhana bulan, maka orang-orang sibuk menyembunyikan kentongan atau benda apa saja yang bisa dipukul. Tujuannya adalah untuk mengusir kala Rahu yang menelan bulan. Mitos ini tertuang dalam sebuah purana yang kemudian menjadi sebuah dongengnya yang sangat populer.
Makna yang terkandung dalam mitologi tersebut adalah jika seseorang belum bisa melepaskan sifat-sifat keraksaannya maka dia belum boleh mendapatkan keabadiaan. Sang Kala Rahu yang tidak sabar menunggu giliran akhirnya kehilangan tubuhnya. Sedangkan Dewa Chandra yang menjadi sasaran kemarahan sang Kala Rahu harus mengunggu akibatnya. Dimana jika terjadi gerhana, maka dunia akan mengalami bencana atau musibah.
Oleh para Ilmuwan gerhana disorot sebagai peristiwa alam biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan. Namun bagi umat Hindu dan bagi kalangan penganut supranatural dan kebathinan, gerhana bulan tetap harus diwaspadai, dengan selalu eling dan waspada, karena setelah terjadinya gerhana kerap kali terjadi peristiwa-peristiwa alam yang tak terduga.
Sarana Pemujaan
Pada waktu melakukan pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, pada setiap hari Purnama umat dapat mempersembahkan upakara berupa: daun, bunga, buah dan air yang ditata sedemikian rupa menjadi sebuah sesaji atau banten , dan atau juga dengan mempersembahkan canang sari yang merupakan simbol mempersembahkan karma wasana dalam bentuk pikiran, kata-kata dan berbagai jenis perbuatan kehadapanNya baik itu pada kehidupan yang terdahulu, sekarang maupun yang akan datang.
Persembahan upakara ini tentu harus dilandasi dengan perasaan kasih yang tulus, sebagai wujud bhakti kepadaNya. Perbedaan dalam hal bentuk sesajen atau banten, sesungguhnya hanyalah kulit luarnya saja, namun makna yang terkandung didalamnya tetap sama. Perbedaan bentuk sesajen atau banten di tiap-tiap daerah tentu tidak bisa lepas dari konsep Desa, Kala, Patra. Yang terpenting adalah jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan pada saat Purnama untuk melakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Sang Hyang Chandra, dengan bhakti yang mendalam, dengan hati penuh kelembutan, kewaspadaan, dan kewaskitaan. Senantiasa eling dan waspada, sehingga tidak terpengaruh oleh nafsu-nafsu jahat dalam diri dengan cara sujud dan bhakti kepadaNya. Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kebhaktian yang tulus maka nafsu-nafsu jahat akan sulit mempengaruhinya. Namun demikian sebagai bahan acuan untuk masing-masing Rumah Tangga, dapat menggunakan upakara sebagai berikut:
a. Pelinggih Pokok (Padmasasri, Rong Tiga): Pejati (Daksina, Peras, Soda, Tipat Kelanan, Penyeneng, Pasucian, Canang Sari)
b. Pelinggih Lainnya (Penunggu Karang, piyasan, dsb) : Sode / Ajuman + Canang Sari
c. Sor dan di Lebuh : Segehan Cacahan
Purnama dan Jati Diri
Umat Hindu meyakini Bahwa kelahirannya di dunia ini tidak terlepas dari pengaruh karma masa lalunya. Sisa- sisa karma dimana hidup yang terdahulu disebut dengan karma wasana. Maka pada saat Purnama ini kita juga hendaknya mengadakan pembersihan secara lahir bathin. Karena itu, disamping bersembahyang mengadakan puja bhakti kehadapan Hyang Widhi untuk memohon anugrahNya, juga kita hendaknya mengadakan pembersihan dengan air (mandi yang bersih). Menurut pandangan Hindu bahwa air merupakan sarana pembersihan yang amat penting di dalam kehidupan manusia. Air disamping merupakan sarana pembersih, juga sebagai pelebur kekotoran.
Adbhirgatrani suddhyati, manah satyena suddhyati
vidyatapobhyam bhutatma, buddhir jnanena suddhyati
Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa manusia dengan pengetahuan (pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan kebijaksanaan (pengetahuan) yang benar. (Manavadharmasastra V.109).
Kondisi bersih secara lahir bathin di dalam kehidupan ini sangat perlu, karena di dalam tubuh dan jiwa yang bersih akan muncul pemikiran, perkataan dan perbuatan yang bersih pula, sehingga tercapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Jadi kebersihan sangat penting artinya untuk bisa tercapai suatu kebahagiaan, lebih-lebih dalam hubungannya dengan pemujaan kepada Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Suci), maka kebersihan (kesucian) secara lahir bathin merupakan syarat mutlak.
Renungan
Namun demikian kepercayaan akan adanya peristiwa yang tak diharapkan tetap terus diwaspadai. Purnama memberi kesempatan seluas-luasnya pada umat manusia untuk melakukan ritual pemujaan. Pengendalian diri dan pendidikan budi pekerti. Hendaknya hari suci purnama betul-betul dimanfaatkan untuk memupuk nilai-nilai keimanan dalam diri setiap orang, dan orang yang berilmu pengetahuan hendaknya seperti Bulan Purnama memberi kesejukan dan penerangan bagi semuanya.
Purnama hari yang identik dengan kesucian, keharmonisan, kegembiraan. Bulatkan tekad dan niat untuk selalu berada di jalan yang lurus, percaya diri bahwa Sang Hyang Widhi Wasa akan senantiasa membimbing umatNya menuju ke alam yang Sunyata, alam yang tidak ada konflik , alam kebebasan , alam kebahagiaan Illahi. Pastikan Beliau senantiasa hadir di tengah-tengah pemujaNya. Lakukan pemujaan dengan setulus-tulusnya. Dia yang dipuja turut memuja, memberkati dengan rahmatNya, dengan senyum manisnya dengan kasih sayangNya. Dia yang tulus, meluluskan permohonannya dengan karunia dan kebijaksanaannya. Dia yang berbhakti, terberkati dengan karunia yang berlimpah. Dia yang menghibur, terhibur dengan alunan musik surgawi dan kedamaian. Dia yang mempersembahkan kidung perdamaian, memperoleh anugerah Shanti di hatinya, dan kasih sayang yang tulus.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Memaksimalkan Penggunaan Lensa Kit


Teknik Fotografi - Lensa merupakan salah satu bagian paling penting pada peralatan kamera yang Sobat miliki. Sebuah lensa yang baik  dan terawat pastinya akan bertahan lama dan umurnya akan melebihi bodi kamera, itu sebabnya beberapa pendapat menghimbau agar berinvestasilah pada lensa, dan bukan pada bodi kamera. Bahkan Sobat pasti telah banyak menemui artikel-artikel yang menulis tentang lensa mana yang harus Sobat beli di dalam dunia fotografi.
Memaksimalkan Lensa Kit
Seperti kebanyakan fotografer, ketika Sobat pertama kali membeli kamera yang 'sesungguhnya' (kamera yang bisa diganti lensa) tentunya akan mendapatkan satu lensa kit bawaan (Lensa Canon EF-S 18-55mm IS II). Kebanyakan lensa kit tidaklah mahal. Hal ini bisa dimengerti karena produsen juga mempertimbangkan harga sebuah set kamera yang beredar di pasaran, bagaimana produk mereka bisa bersaing dengan produk-produk lain dengan mem-bundling sebuah kamera yang jauh dari kata mahal. Sobat pasti memulai dunia fotografi dengan menggunakan lensa kit, dan tentunya sobat bisa membeli lensa yang memiliki kualitas yang lebih bagus ketika Sobat sudah berkembang dalam dunia fotografi kalian.

Jika Sobat hanya memiliki sebuah lensa kit, apakah menurut kalian berarti harus belanja lensa yang lebih bagus saat ini juga? menurut kami tidak harus! Tak peduli apa yang dikatakan oleh orang lain, atau seberapa besar keinginan Sobat terhadap lensa-lensa mahal tersebut! Lensa kit yang Sobat miliki adalah perangkat yang tepat untuk memulai menciptakan style fotografi kalian. Jika Sobat dalam kondisi keuangan yang tidak memungkinkan membeli lensa lain, atau Sobat masih belum tahu lensa apa yang akan dibeli, jangan bingung. Kalian akan terkejut atas apa yang bisa dilakukan serta dihasilkan oleh lensa kit, tentunya setelah Sobat tahu dan mengerti bagaimana memaksimalkan lensa tersebut.
Tidak percaya pernyataan diatas? coba lihat foto-foto para fotografer infotografi.com di halaman google+ ini. Foto-foto tersebut diambil dengan menggunakan lensa kit nikon Nikon 18-55mm f/3.5 - 5.6G dan kamera D70s. Hal yang sama juga dialami banyak fotografer, pada saat awal menekuni dunia fotografi dan tidak tahu lensa apa yang harus dibeli, mereka memutuskan untuk tetap memakai lensa kit mereka dan mencoba meng-eksplorasi apa yang bisa dilakukan oleh lensa tersebut, dan Sobat bisa melihat sendiri, tidak mengecewakan bukan?
Memang Sobat akan segera menyadari bahwa lensa kit bukan lah lensa yang bagus, terutama untuk sebuah publikasi foto di khalayak ramai, tetapi poin yang ingin kami sampaikan adalah, lensa kit cukup bagus untuk memulai dunia fotografi kalian.

 

Memaksimalkan Lensa Kit

Jadi, bagaimana kalian menghasilkan foto terbaik dari lensa kit yang Sobat miliki? Pendekatan paling bagus adalah dengan membangun pola pikir bahwa Sobat memiliki dua lensa dalam satu lensa kit tersebut. Jika Sobat memiliki lensa kit tipikal seperti 18-55mm, maka berlakukan lensa tersebut sebagai lensa 18mm dan 55mm yang tergabung menjadi Satu. ukuran focal lenth 18mm bisa dikatakan adalah moderat wide-angle yang bagus untuk foto landscape, arsitektur, serta environment. 55mm adalah lensa tele pendek yang ideal untuk mengkompresi prespektif dan mengambil foto potret atau detail
Pernyataan diatas tidak berarti lalu Sobat tidak bisa menggunakan focal length yang beradara diantara 18 dan 55mm, ada banyak kesempatan dimana kalian harus menggunakan ukuran focal length tersebut, tetapi dengan tetap bertahan pada dua ukuran tersebut (focal length terpendek dan terpanjang) kalian akan belajar bagaimana perilaku ukuran focal length tersebut. Lensa merupakan 'mata' dari sistem kamera, dan foto-foto kalian akan mengalami peningkatan seiring sobat belajar tentang karakter dari setiap focal length.
Beberapa lensa kit juga memiliki fitur lain yang sangat berguna. Pada Canon sering disebut dengan Image Stabiliser (IS) dan di Nikon adalah Vibration Reduction (VR) Namun beberapa kamera sudah memiliki fitur ini di dalam bodi kamera itu sendiri. Fitur Image Stabiliser memungkinkan Sobat untuk memotret pada shutter-speed yang rendah, secara teori Anda akan bisa memotret tanpa tripod atau penyanggah pada focal length 18mm dan menghasilkan foto tanpa getaran pada shutter-speed 1/4 atau bahkan 1/2 detik. Fitur ini akan sangat bermanfaat pada saat memotret di low-light atau cahaya minim dan tentunya akan sangat memudahkan memotret di siang dan malam hari.

Peran lensa kit sebagai wide-Angle

Memksimalkan Lensa Kit

Memksimalkan Lensa Kit
Foto diatas diambil dengan menggunakan lensa kit yang berpersan sebagai lensa wide.

Peran Lensa Kit Sebagai Tele Pendek

Memksimalkan Lensa Kit
Foto-foto tersbut di ambil pada focal length 55mm, 

Kekurangan Lensa Kit

Lensa kit yang Sobat miliki mungkin merupakan lensa yang lebih baik daripada yang Sobat pikir, tetapi masih tetap bukan lensa yang bagus dan pastinya memiliki beberapa kekurangan serta kelemahan. Setelah beberapa lama Sobat menggunakan lensa kit, pastinya akan menemui beberapa keterbatasan. bukan hal yang mutlak buruk, ini pertanda bahwa Sobat telah pada tahap dimana Anda memang butuh lensa lain untuk menghasilkan foto yang lebih baik pula. Berikut adalah beberapa keterbatasan dari lensa kit:
Focal Length: Sobat akan merasa bahwa 18mm pada lensa kit kalian tidak terasa cukup lebar, tentunya Sobat butuh focal length yang lebih pendek sehingga bisa menghasilkan foto yang lebih dramatis. Pada kondisi ini, Kalian bisa mulai mempertimbangkan untuk membeli lensa wide-angel baru.
Dilain sisi, jika Sobat merasa focal length 55mm tidak memberikan jarak yang kalian inginkan pada subyek foto, maka Sobat memang membutuhkan sebuah lensa telephoto. Biasanya akan kalian alami jika sobat suka memotret wildlife atau sport.
Autofocus: Autofocus pada lensa kit cenderung lambat dan sedikir berisik dibandingkan lensa-lensa yang lebih mahal, jika performa dari autofocus lensa kit menghambat kalian, mungkin sudah waktunya melakukan upgrade.
Aperture: Lensa kit merupakan lensa yang 'lambat'. Lensa ini tidak memiliki aperture maksimal yang lebar. Alasan sebenarnya sih sederhana: Semakin lebar aperture maksimal maka semakin besar pula bodi lensa, dan ini akan menyebabkan lebih banyak lagi kebutuhan lensa, dan hal itu berarti juga memperbesar ongkos produksi. Lensa kit kebanyakan memiliki lebar maksimal yang terbilang kecil untuk menekan harga dipasaran.
Memksimalkan Lensa Kit
Aperture maksimal pada focal length 55mm di kebanyakan lensa kit adalah f5.6, jika dirasa kurang lebar, Sobat bisa membeli sebuah lensa zoom yang meng-kover focal length yang sama dengan maksimum aperture f4 atau f2.8 atau bisa juga lensa prime / fix 50mm dengan aperture maksimal f1.8 atau lebih. Aperture yang lebih lebar pada lensa ini benar-benar akan membantu sobat untuk memotret dalam kondisi pencahayaan yang rendah atau berkreasi dengan depth-of-field yang sempit.
Kualitas Bodi Lensa: Jika Sobat ingin menguji ketahanan badan lensa atau memotret di kondisi cuaca yang buruk, maka pastinya Sobat akan memerlukan lensa yang dibangun dengan lebih baik dibandingkan lensa kit. Lensa yang lebih mahal biasanya memiliki bodi serta mounting yang terbuat dari logam dan bisa digunakan di cuaca buruk (hujan, salju).

Memotret Menggunakan Slow Shutter Speed


Teknik Fotografi - Kali ini InFotografi akan membahas tip sederhana tentang bagaimana memotret menggunakan Shutter Speed rendah tanpa lensa yang dilengkapi dengan fitur Image-Stabilized (IS atau VR), tip ini juga berguna bagi kalian yang memiliki lensa yang dilengkapi dengan IS/VR dan mencoba untuk menerobos batas kestabilan saat memegang kamera.


Little Low-Light Monsters (D800 @ ISO 25,600)


Pasang kamera kalian pada mode Burst, lakukan framing, posisikan tubuh dengan benar dan kemudian tekan tombol Shutter dengan lembut. Jangan lepaskan tombol shutter sampai kamera kalian memotret sebanyak 3-5 jepretan. Satu keuntungan yang bisa kita ambil dengan cara ini adalah, bahwa ketika kita sampai kerumah dan mereview foto-foto tersebut, akan ada satu gambar atau foto yang jauh lebih tajam dari yang lain, hapus foto yang blur dan simpan foto terbaik menurut kalian.
Jika Sobat memotret menggunakan format JPG, dan ingin mengetahui dengan cepat mana foto yang paling tajam, maka Sobat cukup melihat ukuran file foto tersebut. Foto dengan ukuran file terbesar hampir selalu merupakan foto paling tajam. Hal ini dikarenakan oleh algoritma dari JPG itu sendiri dalam menyimpan detal foto. Semakin tajam gambar, maka semakin baik detail yang ada, dan juga algoritma dari JPG mampu melakukan kompresi pada gambar. Ini mengapa ISO tinggi pada JPG lebih besar dari JPG dengan ISO rendah pada kondisi pemotretan yang sama. Noise yang lebih tinggi pada sebuah gambar menambahkan banyak detail, sehingga gambar tidak dapat dikompresi lebih banyak lagi.
Sobat perlu mengetahui bahwa teknik ini sama halnya dengan fungsi fitur IS atau VR yang hanya membantu dalam meminimalkan dampak dari getaran kamera atau "camera shake". Memotret obyek gerak dengan menggunakan Slow Shutter Speed masih akan menghasilkan foto dengan motion blur.

Konsep Exposure Triangle Dalam Fotografi


Teknik Fotografi - Pada artikel sebelumnya Kita sudah membahas tentang konsep Aperture, Shutter speed dan ISO dalam dunia fotografi digital, serta bagaimana perannya didalam foto Anda. Penting sekali , mengerti dan memahami setiap elemen fotografi tersebut, dan sangat berguna sekali untuk memberikan unsur kreativitas pada hasil karya Anda. Apa itu Exposure Triangle? pasti selama ini Anda bertanya-tanya. Exposure Triangle menjelaskan bagaimana elemen-elemen exposure (Aperture, Shutter-Speed, ISO) memberikan dampak pada foto-foto Anda.


Exposure Triangle Dalam Fotografi


Apa yang dimaksud dengan Exposure?

Penjelasan secara teknis untuk Exposure mungkin akan sedikit rumit dan membingungkan, tetapi prinsip dasar Exposure adalah tentang seberapa terang atau gelap kah foto-foto Anda, tingkat kecerahan itu mengacu pada jumlah cahaya yang terekam oleh sensor kamera yang Anda gunakan. Sebuah foto yang memiliki exposure pas atau normal bisa dilihat dari membandingkan tingkat kecerahan foto Anda dengan obyek foto aslinya. Foto yang memiliki exposure buruk entah itu terlalu terang atau gelap atau malah dipenuhi dengan banyak area gelap atau terang yang tidak memiliki detail obyek sama sekali (sering disebut dengan blown-out). Jadi bagaimana kita bisa mengontrol exposure dari sebuh foto? Nah itu lah fungsi keberadaan dari Exposure Triangle.

Apa yang dimaksud dengan Exposure Triangle?

Exposure Triangle merupakan suatu cara yang mujarab untuk mendeskripsikan relasi antara ke Tiga aspek atau elemen dari exposure. Setiap sudut dari gambar segitiga dibawah merepresentasikan Satu dari Tiga variabel yaitu, aperture, shutter speed dan ISO. merubah hanya satu dari ketiga elemen tersebut akan membuat foto Anda akan tampak lebih gelap atau terang dan akan merubah tampilan-nya berdasarkan elemen apa yang Anda rubah. Sebagai contoh: Penggunaan Shutter Speed yang lama atau slow speed akan mengakibatkan motion-blur pada foto tetapi akan membuat foto bertambah terang (peningkatan exposure) dikarenakan jumlah cahaya lebih yang masuk ke dalam sensor. Coba perhatikan gambar dibawah ini untuk memudahkan Anda mengerti tentang exposure:

Exposure Triangle Dalam Fotografi

Pahami Exposure Triangle dengan mematikan mode AUTO kamera

Kerja Exposure Triangle adalah semua "otak" kamera digunakan untuk mendapatkan exposure yang pas. Nah, sekarang jika Anda tahu dan mengerti bagaimana cara kerjanya, Anda bisa mengambil alih sendiri serta membuat keputusan pengaturan seperti apa yang Anda inginkan. Apa yang bisa Anda lakukan dan kamera tidak? Anda bisa memberikan sentuhan kreatifitas pada hasil foto Anda. Untuk memperjelas statement diatas coba lihat beberapa skenario dibawah ini:
  • Anda berada di sebuah acara pernikahan, dan acara tersebut di dalam ruangan yang kurang cahaya (remang-remang). Anda diharuskan untuk memegang kamera dengan solid karena tidak membawa tripod. Anda telah men-setting shutter speed pada 1/60s, itu adalah ukuran minimal agar hasil foto tidak terpengaruh akan shake kamera. Anda menginginkan aperture kecil untuk depth-of-field yang lebar agar seluruh tempat acara tampak fokus,  dan Anda memilih f8. Anda memotret dan tampaknya terlalu gelap. Dengan menggunakan Exposure Triangle Anda bisa menganalisa bahwa untuk mendapatkan cahaya lebih bisa dengan meninggikan setting ISO pada kamera Anda. Hal ini akan memberikan dampak adanya noise pada foto, tetapi Anda masih bisa mendapatkan Depth-of-Field dan ketajaman yang Anda inginkan. Jika Anda menganggap noise terlalu banyak, maka Anda bisa menggunakan aperture besar tetapi ini akan mempersempit bidang fokus pada frame Anda.
  • Anda berada pada air terjun di sebuah hutan. Anda ingin memotret aliran air dengan motion-blur. Anda memasang kamera pada Tripod, dan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera maka Anda menggunakan aperture kecil f/22 dan ISO paling rendah yaitu 100. Dengan melihat pada Exposure Triangle kita dapat melihat bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan cukup cahaya yang masuk ke dalam kamera adalah dengan menggunakan shutter speed yang lama. Pada kondisi tersebut penggunaan Shutter selama 1/2s, sempurna untuk mendapatkan nuansa blur pada air.

Lalu apa yang dimaksud dengan istilah "Stops"?

"Stop" merupakan sebuah bentuk istilah yang digunakan oleh fotografer untuk mendeskripsikan jumlah cahaya, nilai exposure. Anda bisa merubah jumlah cahaya yang terekam dengan menggunakan setiap sudut dari Exposure Triangle. ISO 100 akan merekam 1 stop lebih sedikit dibandingkan ISO 200, Shutter Speed 1/125 akan mendapatkan cahaya 1 stop lebih ban/yak dibandingkan 1/250 dan yang terakhir aperture f/5.6 akan merekam cahaya 1 stop lebih sedikit dibandingkan f4. Pada intinya Anda bisa mendapatkan foto dengan kecerahan yang sama dengan kombinasi pengaturan yang berbeda. 1/60, f/11, ISO 200 dan 1/1000, f/2.8, ISO 200 keduanya akan mendapatkan tingkat kecerahan yang sama tetapi Depth-of-Field yang berbeda.

Bagaimana jika Anda tidak bisa merubah pengaturan?

Jika Anda membutuhkan 1/60, f/2.8 serta ISO 400 untuk mendapatkan foto yang diinginkan tetapi hasilnya tetap gelap, anda masih memiliki pilihan. Tepat di bagian tengah gambar segitiga Exposure Triangle. Rubah jumlah cahaya yang ada, Flash akan sangat berpengaruh pada kondisi seperti ini. Anda juga bisa mengurangi cahaya dengan menggunakan filter lensa.Cobalah untuk bereksperimen, tinggalkan mode AUTO pada kamera Anda dan coba analisa setiap foto yang Anda dapatkan.

Jumat, 26 Oktober 2012

Tips Foto:Potret Backlit Dengan Cahaya Matahari


Foto potret backlit memiliki daya tarik berbeda karena secara visual sinar matahari yang jatuh dirambut memberi dimensi berbeda. Kali ini kita akan mencoba membuat foto potret backlit dengan pencahayaan sinar matahari. Lihat foto dibawah:
potret backlit
Bagaimana cara membuatnya, ikuti langkah berikut:
     Pertama-tama posisikan subyek foto sehingga matahari ada dibelakang mereka tanpa ada sinar matahari yang secara langsung jatuh ke muka. Kemudian ganti mode metering kamera dengan spot metering. Arahkan titik fokus ke muka model. Dengan melakukan ini, pada dasarnya kita memerintahkan kamera, “he kamera, muka adalah bagian terpenting, pastikan eksposure-nya bagus!!”
     Saat kita memotret, wajah yang tadinya gelap karena membelakangi matahari akan menjadi lebih terang, sementara background menjadi jauh lebih terang. Dalam kasus ini, background yang sangat terang bukanlah masalah karena memang ada matahari disana.Kalau kita memotret dengan aperture priority dan menurut kita keseluruhan foto terlalu terang, gunakan kompensasi eksposure (exposure compensation). Kompensasi eksposure memaksa kamera untuk menaikkan atau menurunkan nilai eksposure dari nilai yang menurut sistem metering kamera paling pas.
     Bagaimana cara mengkompensasi eksposure untuk menggelapkan foto? di kamera DSLR Canon cukup putar quick control dial dibelakang sambil melihat panel LCD bagian atas, putar ke kiri untuk menggelapkan atau putar ke kanan untuk membuatnya terang. Di DSLR Nikon, tekan tombol exposure compensation (+/-) di bagian atas, lalu putar command dial di belakang, lihat nilai di LCD panel atas. Atau kalau anda ingin main aman, gunakan expsosure bracketing.

Menggunakan Tombol Depth Of Field Preview Kamera DSLR


Saat kita memotret dengan menggunakan kamera DSLR dan memiliki lensa dengan bukaan maksimum yang besar, tentu kita ingin menggunakannya di settingan maksimum tersebut. Sayangnya, saat menggunakan bukaan maksimal misalnya f/2.8 atau f/1.8 sehingga kita memiliki depth of field yang sempit, viewfinder tidak bisa memberi kita gambaran bagaimana background yang menjadi blur (bokeh) akan tampak di hasil akhir foto.
dof preview

Untungnya produsen kamera DSLR memberi fasilitas bernama depth of field preview. Tombol ini biasanya berlokasi dibagian depan kamera dan posisinya disebelah lensa. Di Canon atau Nikon sebagai contoh di Canon EOS 60D dan Nikon D7000, tombol ini lokasinya didepan kamera disebelah mounting lensa. Dalam gambar diatas, lingkaran hijau adalah lokasi tombol depth of field preview di Canon EOS 60D
dof preview
Cara menggunakannya adalah, dalam setting aperture lebar (f/1.4, f/1.8, f/2, f/2.8 dll), pencet dan tahan tombol tersebut sembari mata mengintip di viewfinder. Maka tampilan di viewfinder akan mendekati hasil akhir foto nantinya dimana bidang tajam terlihat sementara area diluar bidang tajam menjadi blur. Nah selamat mencoba.

Memahami Aperture&Depth of Field


Setiap kali berbicara tentang fotografi dan kamera, kata-kata aperture serta depth of field akan sering sekali keluar. Nah dalam artikel ini belfot akan mencoba membantu anda memahami aperture dan depth of field sehingga cukup jelas bagi pemula.

Memahami Aperture

Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.
Memahami Depth of Field
Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.
PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Bagaimana Membuat Foto Bokeh yang Creamy


226227988_2ba6109df8.jpg
Salah satu perbedaan utama antara indera mata dan lensa kamera anda adalah bahwa mata memiliki depth of field (DOF) hampir tanpa batas sementara lensa terbatas, ini membawa konsekuensi bahwa bidang fokus lensa tidaklah seluas mata. Dan fotografer terdahulu telah memutuskan untuk justru memanfaatkan kelemahan ini menjadi senjata. Lahirlah apa yang kemudian disebut bokeh.
Bokeh aslinya adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti ‘menjadi kabur’, jadi foto bokeh adalah karakteristik foto yang menonjolkan sebuah oyek utama yang fokusnya sangat tajam sementara latar belakang (dan atau depan) yang sangat kabur, atau dalam bahasa Inggris selective focusing. Dalam contoh foto cantik diatas (karya Sektor Dua), obyek utama muka model amatlah tajam, namun latarbelakang pintu menjadi tampak amat kabur (blur). Nah, sifat kabur inilah yang disebut bokeh. Bagaimana caranya supaya kita bisa menghasilkan foto bokeh yang seperti ini. Berikut yang bisa anda lakukan:

  1. Pilih mode manual atau Aperture Priority – baca lebih jauh tentang mode operasi kamera disini
  2. Pilih setting aperture sebesar mungkin.
  3. Lihat tulisan f/x di lensa anda, semakin kecil x, semakin besar aperture dan semakin sempit bidang fokusnya
  4. Pikirkan tentang faktor jarak, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang obyek.
  5. screenshot-001.jpg
    Misalnya anda berdiri 1 meter didepan teman (jarak depan = 1 meter) dan anda menjatuhkan titik fokus lensa pada mukanya. Teman anda berdiri sekitar 10 meter dari background terdekat (jarak belakang = 10 meter), maka background ini akan terlihat sangat kabur. Intinya, semakin kecil jarak depan (jarak antara lensa dan obyek) dan semakin besar jarak belakang (jarak antara obyek dan background) semakin kabur backgorund anda.
  6. Banyak berlatih dan usahakan anda membeli lensa dengan kemampuan aperture sebesar mungkin.
  7. Tip: Jika anda memang menyukai bokeh, lensa non-zoom dengan aperture super besar adalah cara tercepat mendapat bokeh (misal: 85mm f/1.8 & 50mm f/1.8, dua lensa ini adalah lensa super cepat dan super murah juga penghasil bokeh yang luar biasa)

Cara Menggunakan Manual Fokus Dan Kapan Menggunakannya?


Kenapa harus tahu cara menggunakan manual fokus (M atau MF)? kan sudah pada canggih tuh kamera dengan teknologi autofokus terbaru? Hmm, kita tidak pernah tahu kapan akan membutuhkan manual fokus, kadang saat sedang kacau autofokus pun bisa “hunting” titik fokus kesana-kemari. Manual fokus bisa jadi penolong.
Sedikit ngelantur, tahukah anda bahwa beberapa lensa mahal seperti Leica atau Carl Zeiss justru tidak memiliki fitur autofokus?

Kapan Menggunakan Manual Fokus?

Fotografer makro banyak memanfaatkan manual fokus karena memang susah mengunci fokus saat subyek foto hanya 20cm didepan lensa. Begitu pula saat kita memotret di kondisi yang tricky, seperti saat memotret subyek yang ada dibalik kaca, atau saat kita memotret subyek yang bergerak sangat cepat dan kita hanya bisa memprediksi titik fokus diarah mau kemana subyek ini akan berada. (baca cara mengoptimalkan autofokus di kondisi low light)

Bagaimana Cara Melakukan Manual Fokus?

Langkah pertama. Switch ke M

Pertama-tama setel posisi focus di lensa, anda akan melihat marking bertanda M/A atau AF/MF di lensa, ganti di posisi M.
Manual fokus 1

Langkah 2. Putar focusing ring

Untuk menentukan fokus, kita cukup memutar ring focusing. Di lensa biasanya ada dua ring yang bisa diputar, kalau salah satu mengubah zoom maka yang lain adalah focusing ring, putarlah yang terakhir sambil mata mengintip di viewfinder. Kadang kita harus memutar kekanan dan kekiri sambil memastikan area yang ingin kita fokuskan benar-benar tajam.
Manual fokus 2

Langkah 3. Gunakan Skala Jarak

Lensa memiliki distance scale alias skala jarak di tubuhnya untuk membantu kita manual fokus, kadang saat memotret di kondisi yang gelap skala jarak ini akan sangat membantu kita memperkirakan disebelah mana focusing ring harus diputar.
Manual fokus 3

Langkah 4. Manfaatkan Layar LCD Untuk Memeriksa Ketajaman

Untuk memeriksa seberapa tajam hasil foto, cek hasil foto di layar LCD dan zoom sampai besar dan arahkan di area yang kita ingin fokusnya tajam. Biasanya saat memotret wajah, kita harus memeriksa ketajaman di area mata. Zoom daerah mata dan ulangi memotret kalau hasilnya belum tajam.
Manual fokus 4
Manual fokus sangat berbanding lurus dengan jam terbang, makin sering dilatih makin cepat kita bisa melakukannya dan hasiljnya juga makin akurat. Fotografer veteran kadang bahkan bisa mengunci fokus dengan manual fokus dalam waktu kurang dari satu detik. Selamat mencoba.

Kamis, 25 Oktober 2012

Fotografi High Dinamic Range (HDR)


kali ini mau sharing-sharing lagi tentang dunia jepret-menjepret alisa fotografi..
nah yang mau aku bicarakan kali ini adalah tentang Fotografi High Dinamic Range (HDR)..
Fotografi High Dinamic Range (HDR)..makna harfiahnya adalah Rentang Tinggi Dinamis (apa pula itu??)..yuk lanjut baca..

Fotografi HDR atau High Dynamic Range (Rentang Dinamis Tinggi atau kadang-kadang disebut juga dengan HDRI - High Dynamic Range Imaging) adalah teknik untuk merepresentasikan tingkat kecerahan yang lebih luas dari yang biasanya mampu ditampung pada hasil pemotretan normal. Fotografi HDR mampu menghasilkan foto yang tampak lebih natural seperti yang dilihat oleh mata (walaupun juga tidak menutup kemungkinan untuk memberikan hasil yang lebih artistik atau bahkan berbeda jauh dari tampilan natural yang sesungguhnya).


Dalam dunia fotografi, rentang dinamis berarti perbedaan antara bagian dan nilai warna paling gelap. Dengan kata lain, jangkauan dinamis berarti kontras dari sebuah foto. HDR fotografi berarti foto yang memiliki jangkauan dinamis yang lebih besar dari foto biasa. Foto HDR memiliki jangkauan (rentang) dinamis yang lebih besar dari gambar yang dapat ditangkap kamera.
 
Rentang dinamis ini diukur dalam satuan Exposure Value (EV) (yang juga dikenal dengan istilah stop) antara bagian yang tercerah dan tergelap dalam suatu foto. Sekedar informasi, rentang dinamis yang mampu ditampung dalam format JPG berkisar antara 5 hingga 8 stop sementara RAW bisa menampung antara 10 hingga 12 stop.
Di sisi lain jika dibandingkan dengan mata, mata manusia dalam satu waktu bisa menampung rentang dinamis hingga 14 stop. Bahkan bila memasukkan variabel berupa bukaan diafragma pada mata (iris), rentang dinamis yang mampu ditampung oleh mata hampir mencapai 24 stop! Inilah yang menjelaskan mengapa mata manusia mampu melihat detail di daerah terang dan gelap jauh lebih baik dari kamera tercanggih sekalipun.
Foto HDR sendiri pada dasarnya tidak selalu mutlak dibutuhkan. Saat kita memotret sesuatu yang memiliki pencahayaan merata dan kamera sanggup menangkap semua terang gelap dari bidang foto dengan baik, kita tidak merasa ada yang salah dengan foto tersebut. Namun umumnya saat siang hari, dimana sebagian dari langit yang terang ikut terekam dalam foto, barulah kita mulai merindukan ‘kemampuan lebih’ dari sebuah kamera.
Sayangnya kamera modern saat ini pun masih belum sanggup memberikan lebih dari apa yang dia bisa, dihadapkan pada kondisi kontras tinggi, metering kamera hanya memilih antara menyelamatkan detil di area gelap (mengorbankan detil di area terang) atau sebaliknya. Maka kita lah yang perlu mengeluarkan sedikit usaha untuk memperbaiki foto dengan teknik HDR, bila perlu.
HDR dibuat dengan menggabungkan (minimum) tiga foto yang sama namun memiliki exposure berbeda. Foto pertama memakai exposure -3; foto kedua 0; dan foto ketiga +3. Proses penggabungan dan olah digital ini dilakukan pada foto mentah, karena itu pastikan kamera Anda dapat menyim- pan data dalam format raw. Foto jenis ini memang berukuran besar dan membuat kartu memori cepat penuh,  tapi ia dapat menyimpan informasi cahaya yang sangat banyak.

Untuk memberikan gambaran apa itu HDR, berikut ini ada beberapa contoh foto HDR yang indah yang diambil oleh fotografer Jakub Kubica.dan foto yang dihasilkannya sangat luar biasa..










Komposisi dalam Fotografi

apa kabar teman-teman semuanya??,,semaoga selalu dalam keadaan baik..

udah lama nih aku gak share masalah Fotografi..
nah pada kesempatan kali ini aku mau berbagi tentang hal yang cukup penting dalam fotografi,yaitu hal yang harus diperhatikan ketika kita hendak melakukan "Eksekusi" atau pengambilan gambar..
apakah itu??
yak,,Mengatur Komposisi
Komposisi dalam Fotografi
Untuk menghasilkan karya yang menarik di butuhkan komposisi dalam pengambilan gambar. Komposisi adalah cara mengatur atau menyusun beberapa unsur objek menjadi satu kesatuan yang menarik sehingga objek menjadi pusat perhatian Poi ( Point Of Interest ). Unsur–unsur tersebut bisa berupa garis, bentuk, ruang, bayangan, warna tekstur dan sebagainya. Komposisi yang baik bisa membangun “mood” suatu foto.

Prinsip efektif foto adalah, dengan memfokus apa yang ingin disampaikan. Objek utama harus ditonjolkan dan pisahkan objek yang tidak penting atau mengganggu. Pilihlah Latar belakang (background) yang sederhana. Bila latar belakan dirasa akan mengganggu objek bisa menggunakan cara pengaburan latar belakang. Usahakan objek menghadap cahaya. Sertakan latar depan (foreground) agar memiliki kesan kedalaman gambar. 
Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik.
Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian (Poi). Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup.
Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.


Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
  • Garis
    Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
Perpaduan objek dan Garis
  • Shape
    Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
    Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
  • Form
    Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
Pengaturan tone yang tepat
  • Tekstur
    Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
    Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
    Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
Menonjolkan Tekstur
  • Patterns
    Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
    Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
susunan "Pattern"

Dengan mempelajari prinsip-prinsip komposisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis yang dapat anda gunakan :
  • Rule of thirds
    Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.
Rule of thirds
  • Format : Horizon atau Vertikal
    Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.
Format Horizon
  • Keep it simple
    Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin ?ramai? sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.
simpel dengan 1 Poi
  • Picture scale
    Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.
Becak sebagai Picture scale
  • Horizons
    Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh. 
  • Leading lines
    Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
    Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
susunan garis yang ritmik
  • Be different
    Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
  • Colour
    Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
objek yang kontras
  • Framing
    Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek. atau menjadikan objek disekililingnya menjadi bingkai terhadap Point if Interest
dinding sebagai frame
  • Shooting position
    Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.
  • Number of subject
    Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang ?berbeda? diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.
 nah itu tadi penjabaran panjang lebar dan tinggi dari aku,,sekali lagi aku yang newbie ini bukan bermaksud sok jago dalam fotografi,,tapi hanya ingin berbagi sedikit ilmu yang pernah aku dapet dan aku terapin selama ini..
kan salah satu amalan dalam hidup ini yang sampai kita meninggal akan terus di bawa adalah "Ilmu yangBermanfaat" iya to??,,jadi semoga ilmu ini bermanfaat bagi kita semua..
Salam Jepreet...!!!