Minggu, 03 Februari 2013

Ajaran Leluhur : ROMO SEMONO --> PANCA GAIB.

PANCA GAIB : -->  Wahyu yang diterima ROMO SEMONO SASTRO HADIWIJOYO , 14
NOV. 1955
 
Merupakan sarana bagi manusia yang ingin mengenal hidup ( Urip ) yang
ada di dalam raganya sendiri, laku raga termasuk pikirannya pasrah dan
setiap saat hanya akan menurut dan menuruti Karsa – nya Hidup/Urip.
 
Ditambah Laku pangumbahing Rogo ( laku pembersihan/Pensucian raga ) :
Sabar + Narimo + Ngalah +  Tresno Welas Asih (manusia, binatang, tanaman
) dan Ikhlas.
 
1. KUNCI
Ono opo opo Kunci, ora ono opo opo baca Kunci.
Gusti ingkang Moho Suci , kulo nyuwun pangapuro dumateng Gusti ingkang
Moho Suci , Sirolah – Dhatolah – Sipatolah. Kulo sejatine satriyo /
wanito , nyuwun wicaksono , nyuwun panguwoso ,kangge tumindake
satriyo/wanito sejati. Kulo nyuwun kangge anyirnakake tumindak ingkang
luput.
           
 
2. ASMO
4 Asmo diberikan oleh khadang yang memang sudah merasa cukup manunggal ,
atau kepareng memberikan Asmo.
            Diberikan , hanya kepada mereka yang sungguh sudah
membuktikan Kuasanya Hidup. Kemudian bertekad untuk bisa      mengikuti
segala kehendak (Karsanya) Hidup.
            Kalau ingin bisa berhubungan , berkomunikasi dengan Hidup,
maka Hidup itu terlebih dahulu harus diberi “ Asmo” .
            Asmo jangan diterjemahkan dengan Nama, Aran, Jeneng dan
semacamnya.
 
3. MIJIL
( Asmo ) Jeneng siri Mijilo, panjenengan ingsun kagungan Karso ,raganiro
Arso…… ( apa saja asal baik dan benar/ waton becik lan bener, raganya
,manusianya akan gelar )
( Asmo ) Jeneng siro mijilo, panjenengan ingsun kagungan karso, Arso
……….. ( digunakan hanya dalam hal yang bersifat spiritual – Gulung )
 
4. SINGKIR
Membantu dalam menyalahkan AKU nya sendiri.
Gusti ingkang Moho Suci , kulo nyuwun pangapuro dumateng Gusti ingkang
Moho Suci, Sirolah – Dhatolah – Sipatolah. Kulo sejatine Satriyo/Wanito
, Hananiro hananingsun, wujudiro wujudingsung. Siro sirno mati dening
satriyo / wanito sejati, ketiban iduku putih sirno layu dening ( Asmo )
 
5. PAWELING
Kalau 1 – 4 sampun di jalani dengan baik, yang bersangkutan bisa
menggunakan sarana gaib yaitu Paweling. Akan membawa Hidup si penghayat
menyatu /manunggal dengan Hidup yang menghidupi alam semesta dan dengan
sumber Hidup.
Siji siji , loro loro , telu telonono
Siji sekti , loro dadi, telu pandito
Siji wahayu , loro gratrahino , telu rejeki
 
--------------- >>
 
Note :
Dalam Penghayatan ini..tidak ada Guru – Murid ( Kekadhangan – Kadhang =
terkait secara bathin , Rasa ), tidak ada yang menuntun dan yang
dituntun. Kalau anda sudah dapat Asmo, dalam menjalani laku sepenuhnya
berdiri sendiri. Guru anda adalah Hidup anda sendiri.Penuntun anda
adalah Hidup anda sendiri. Yang menjadi murid adalah anda sendiri., yang
dituntun adalah anda sendiri.
 
Inti penghayatan :
Selalu tidak lupa kepada Hidup lalu selalu minta petunjuk Hidup sebelum
melakukan apapun dan mengikuti segala petunjuk Hidup , sekalipun
bertentangan dengan keinginan dan kehendak kita semula.
 
Cukup banyak para khadang .., segera setelah hafal KUNCI lalu buru buru
minta Asmo. Akibatnya… seperti mendapatkan mainan mobil baru. Ketika
masih baru sering di rawat, diingat, di sayang. Setelah sekian
lama..bosan..lalu “terbengkelai..ditinggalkan mainan mobil nya “.
Asmo , bukan mainan. Kalau selama menggunakan “ KUNCI “ , belum betul
betul mendapatkan pengalaman, pembuktian, bahwa Hidup telah menuntun dan
melindungi kita, jangan dulu tergesa gesa , minta diberikan
kelanjutannya (Asmo ).  Tekuni dulu…, menggunakan “ KUNCI” , BIARKAN
HIDUP MEMBERIKAN BUKTI KEMAMPUAN MENGATUR ,MENUNTUN DAN MELINDUNGI ,
SAMPAI KITA BENAR BENAR YAKIN.
 
MIJIL = Miji – Hamijeni = menyatu . Menyatukan / menyatunya Raga dengan
Hidup yang ada di dalam dirinya.
 Mijil Mbeksa.., para khadang sampun ninggal aken.
 
MANUNGGAL : Kondisi menyatu/sambung nya Hidup dalam diri manusia dengan
Hidup yang menghidupi, mengatur ,menggerakan alam semesta seisinya, yang
juga kami sebut Tuhan YME = gusti Ingkang Moho Suci.
 
 Pesan , kanggo para Khadang .. gosok ginosok..
-         Perasaan para khadang harus waspada dan sadar terhadap semua
bentuk perasaan yang menyenangkan, yang tidak menyenangkan dan yang
netral, dan bagaimana ia timbul dan lenyap di dalam diri kita sendiri.
-         Aktivitas pikiran para Khadang, hendaknya selalu waspada
apakah pikirannya penuh dengan hawa nafsu atau tidak, penuh dengan
kebencian, curiga..menyepelekan..menganggap remeh..orang lain lebih
rendah dari kita atau tidak. Waspada terhadap semua aktivitas aktivitas
pikiran , bagaimana ia timbul dan lenyap.
-         Para khadang , jangan sekali kali ingin jadi Guru..( Guru
Spiritual ). Biarlah Hidup yang menghidupi ( yang mbau rekso ) yang
mengajari kulo.., dengan penderitaan dan kesalahan kulo.. , suatu saat
akan timbul kebijaksanaan.
-         Para Khadang.., hendaklah arif ..tidak sembarang menilai
apalagi saling  menghakimi , dan siap membantu diminta atau tidak
diminta. Persaudaraan..tidak boleh sama sekali di nilai dengan materi,
dunia, harta, kekuasaan, kekuataan gaib.  Hidup yang tulus..mengalir
keluar lepas bebas alami  dari dalam para Khadang.yang membuat Hidup
kita semakin berisi, indah , agung dan mulia.
 
------------- >>
 
Semoga yang sedikit ini ada kelak bermanfaat. Tidak suka langsung saja
di delete. Just Simple/no Conflict.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar