( Bagian Kedua )
Olah Napas Meditasi
Dalam
kehidupan sehari – hari , manusia secara konstan menggunakan energi
dasar kehidupan yang dimiliki untuk menunjang aktivitasnya. Oleh karena
itu memerlukan penambahan prana yang konstan pula untuk tetap dapat
mempertahankan kondisi dan keseimbangan tubuh, pikiran, dan emosinya.
Salah
satu injeksi prana yang dipandang paling ampuh guna memenuhi kebutuhan
tersebut adalah melalui olah pernapasan. Maka dikembangkanlah
serangkaian bentuk latihan khusus olah pernapasan untuk mendapatkan
energi prana. Tujuan latihan ini adalah mengubah sistem pernapasan dari
sistem pernapasan biasa menjadi olah pernapasan khusus dengan teknik dan
aturan tertentu.
Dari
beberapa studi dan eksperimen ternyata pernapasan berhubungan erat
dengan situasi maupun kondisi mental dan jiwa seseorang. Seorang ahli
kesehatan, dokter Peter Steincrohn mengemukakan bahwa pasiennya yang
terserang rasa khawatir ternyata mempunyai pernapasan yang pendek, cepat
dan tidak beraturan. Dia menyebutnya sebagai overbreathing.
Hendaknya
kita semua tahu karena hal ini sudah merupakan keyakinan bahwa
pernapasan yang mantap hanya dapat dicapai dalam ketenangan batin.
Ketenangan
batin dapat dilatih dan dicapai dengan melakukan olah pernapasan dan
meditasi. Melalui meditasi seseorang berlatih dan berusaha untuk
berkonsentrasi menciptakan kedamaian dalam dirinya dengan cara
menenangkan pikirannya yang sedang berjalan – jalan untuk selanjutnya
memasuki situasi mental yang tenang. Ini ditempuh dengan melakukan
relaksasi tubuh dengan menghentikan sementara kerja saraf-saraf
sensorik dan motorik.
Dengan
begitu terjadilah pembalikan aliran biologi, yang semula berupa aliran
dari dalam keluar menjadi aliran dari luar ke dalam.
Sekarang
dapat disimpulkan bahwa Latihan Olah Pernapasan Meditasi adalah suatu
bentuk latihan pernapasan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas
prana dengan memanfaatkan relaksasi tubuh yang dicapai melalui
penekanan selaput otak dengan pikiran sendiri, sehingga kekuatan dan
kesehatan tubuh semakin meningkat.
( Bagian ketiga )
Bentuk Latihan Meditasi
Dalam
latihan olah pernapasan untuk meditasi mempunyai beberapa variasi
bentuk latihan. Setiap komunitas bela diri pernapasan maupun tenaga
dalam mempunyai bentuk, cara dan sistem olah napas yang bermacam –
macam. Pada bahasan saat ini kami sajikan bentuk olah pernapasan
meditasi yang simpel dan mudah untuk dilakukan.
Diantaranya :
1. Latihan olah pernapasan meditasi dengan cara berjalan.
Pada
latihan ini harus berlatih untuk menyelaraskan antara tarikan dan
hembusan napas dengan irama ayunan langkah kaki. Misalnya pada saat
tarik napas kita melangkahkan kaki tiga langkah dan pada saat buang
napas juga harus berjalan atau melangkahkan kaki tiga langkah. Pada saat
melakukan latihan ini pikiran senantiasa dipusatkan pada daerah di
bawah pusar sekitar 3 - 5 sentimeter dan pandangan mata ditujukan pada
satu titik sekitar sepuluh langkah di depan.
2. Latihan olah pernapasan meditasi dengan cara berdiri.
Dalan latihan ini harus mampu menyalurkan prana ke seluruh bagian tubuh termasuk tangan dan kaki. Pikiran tetap terpusat pada satu titik di daerah bawah pusar sekitar 3 – 5 sentimeter dan mata harus terpejam. Kaki dibuka selebar bahu. Kedua telapak tangan ditumpuk di atas titik di bawah pusar. Lakukan tarik napas dan hembuskan napas sesuai hitungan berimbang.
2. Latihan olah pernapasan meditasi dengan cara berdiri.
Dalan latihan ini harus mampu menyalurkan prana ke seluruh bagian tubuh termasuk tangan dan kaki. Pikiran tetap terpusat pada satu titik di daerah bawah pusar sekitar 3 – 5 sentimeter dan mata harus terpejam. Kaki dibuka selebar bahu. Kedua telapak tangan ditumpuk di atas titik di bawah pusar. Lakukan tarik napas dan hembuskan napas sesuai hitungan berimbang.
3. Latihan olah pernapasan meditasi dengan cara duduk.
Meditasi
dengan duduk adalah meditasi duduk di atas kursi, dengan betis dan paha
membentuk sudut 90 derajat dan meditasi dengan duduk bersila di atas
lantai. Manakah yang lebih dulu harus dilakukan ?
Bagi
yang benar-benar pemula , lakukan meditasi dengan posisi duduk di atas
kursi dan bagi yang telah terbiasa melakukan meditasi , lakukan meditasi dengan posisi duduk bersila (padmasana).
Pada
latihan meditasi dengan duduk ini sirkulasi dan tata cara olah
pernapasannya harus tetap terjaga dan konstan seperti halnya pada
posisi-posisi yang lain.
Pada
tahapan ini harus mampu menyalurkan dan menyimpan prana pada
tempat-tempat tertentu yang vital dalam tubuh kita. Pada umumnya tempat
penyimpanan energi prana itu berada pada titik-tik yang berkaitan dengan
kelenjar endokrin.
4. Latihan olah Pernapasan meditasi dengan cara tidur
Bentuk
latihan dengan cara tidur mempunyai dua macam tipe, yaitu berbaring
telentang dan berbaring miring. Latihan dengan cara ini biasanya
dilakukan oleh orang-orang yang kondisi fisiknya lemah (sedang atau baru
sembuh dari sakit dan berusia lanjut). Secara prinsip hal-hal yang
harus dilakukan masih sama dengan posisi-posisi yang lain.
(Bagian Keempat / Selesai
Siklus
Siklus
Sasaran utama latihan olah pernapasan meditasi adalah :
1. untuk menjaga kesehatan baik jasmani maupun rohani
2. menciptakan siklus kecil (mikrokosmos) dan siklus besar (makrokosmos) dalam tubuh.
Siklus Kecil
Siklus
Kecil dibentuk dengan jalan menghubungkan rhen dan tug melalui aliran
prana. Menurut literatur Ilmu Pernapasan yang bersumber dari China Rhen
adalah sebuah urat nadi sentral yang jalurnya dimulai dari bibir bawah
membentang lurus membelah tubuh bagian depan hingga ke hweei yin (adalah
sebuah area di antara
anus dan kantong zakar). Sedangkan tug adalah sebuah urat nadi sentral
yang jalurnya membentang lurus membelah tubuh bagian belakang yang
diawali dari jang jiang (ujung bawah tulang belakang) hingga ke bibir
bagian atas.
Upaya
ini ditempuh secara bertahap dengan jalan menghubungkan secara seri dan
bergantian dari titik-titik tertentu dan terpenting pada tubuh kita
yang berada pada jalur rhen – tug.
Adapun titik-titik tersebut adalah :
a. dhian dug , terletak di leher depan bagian bawah
b. dan cung , terletak di pusat dada
c. tan dhian , terletak di bawah pusar sekitar 3 – 5 sentimeter
d. hweei yin , terletak di tengah-tengah antara anus dan kantong zakar
e. ming men , terletak pada tulang belakang di antara kedua ginjal
f. tug may , terletak di punggung bagian atas
g. yi chen , terletak di kepala bagian belakang
h. pai hwei, terletak di tengah kepala bagian atas
i. ing dang , terletak di atas hidung antara kedua alis dan titik pada bibir atas bagian tengah.
Dengan
tercapainya Siklus Kecil peredaran darah menjadi lancar dan daya
magnetisme dalam tubuh semakin kuat. Hal ini berguna untuk meningkatkan
kesehatan serta penting bagi penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Apabila
Siklus Kecil ini ditingkatkan dengan memperluas aliran prana hingga ke
tangan dan kaki akan tercapailah apa yang disebut Siklus Besar dan
apabila terus berlatih akan semakin merasakan manfaat dari latihan olah
pernapasan meditasi ini.
Semoga
Meditasi akan semakin dapat membantu orang banyak dalam mengatasi
berbagai macam keluhan dan menjaga kesehatan serta meningkatkan
keseimbangan keharmonisan dalam tubuh.
Meditasi sebagai Alternatif Di Jaman Modern
Tidak ada komentar:
Posting Komentar